Pages

Sabtu, 25 Oktober 2014

Kebingunganku

Tidak tahu seperti apa mau memulai tulisan ini. saya hanya ingin menepati janji kepada seorang senior yg selalu memotivasi saya, yang saat itu sepakat menulis pada waktu yang sama dengan tema bingung. janji ini sudah dua tahun lamanya dan baru kali ini diposting . tulisan yang dua tahun lalu itu sudah tidak tahu entah dimana. tulisan yang sebenarnya harus disimpan baik malah dibiarkan tercecer. (maafkan saya yah kak hehehe)

Ada apa sebenarnya dengan bingung? jika diartikan bingung itu artinya tidak tahu harus melakukan apa ( ingatkan kalau saya salah hehe)  Sering kali aku merasakannya. ada perasaan takut saat ingin mengambil keputusan. perasaan ini berhasil menyelimuti diriku dan membuat ku harus takut untuk maju kedepan. Saat ingin melakukan sesuatu saja aku selalu bingung bagaimana mau memulainya. sama seperti yang aku lakukan sekarang memulai tulisan ini dengan keadaan bingung hehehe... 

Perasaan bingung ini juga biasa menghampiriku disaat mood sedang down. saya terlihat bingung dengan kehidupan. ada-ada saja yang terbesit dihati. berbagai pertanyaan yang dilontar didalam hati untuk Allah tuhanku. apakah ini salah satu ujianmu untukku? Untuk kami? pertanyaan ini pun juga terjawab dengan sendirinya kalau Allah begitu sayang padaku, pada kami semua. bingungkan? sama saya bingung juga. hehehe

dulu saya mengatakan kepada senior saya itu kalau saya malu kalau tulisan tentang bingung di posting. karena ujung-ujungnya saya akan curhat hehehe. karena memang saya selalu bingung. tidak peka akan sesuatu. kadang saya harus mencerna baik-baik apa yang dikatakan orang atau apa yang pelajaran yang allah berikan. mungkin dari bingung ke lalot hehhehe . memiliki mental yang kecil dan rasa takut yang luar biasa membuat saya selalu susah utuk melakukan sesuatu. tapi, biasanya saya juga berhasil melawan itu. mengapa itu hanya biasanya saja dilakukan?

sebuah pertanyaan yang harusnya saya jawab. karena di saat saya ingin melakukan sesuatu ada yang mencegat membuat semangat jadi turun dan saya memilih untuk mundur. kayak tidak memliki mentalkan? iya saya berpikir seperti itu juga. tulisan ini masih terus saya lanjutkan. dari tadi saya sudah membahas kebingungan soal cobaan, tentang pikiran, dan tentang semangat, Apakah Ada lagi?

yah ada, kadang kebingungan ini membuat seseorang harus terjerat dengan yang namanya sakit. karena ia berhasil membuat orang tidak tahu melakukan apapun saat ingin menolong orang lain. misalnya, dalam suatu wadah ada yang harus dilakukan tapi tak tahu apa yang dilakukan mungkin ini namanya dari bingung kebodoh. semakin bingung semakin bodoh semakin ada yang merasa sakit dan kita tak bisa melakukan sesuatu. sementara yang merasa senang terus menari diatas yang sakit. aneh  dan bingung kan? seperti apa menghadapi manusia yang seperti ini saat sifat egoisme menyelimuti mereka, mereka terus menyakiti yang lainnya. 

setiap orang pasti pernah merasakan kebingungan. dan mengartikannya dengan cara yang berbeda. sama hal nya dengan dengan perjalanan hidup manusia mempunyai ujian yang berbeda. mulai bingung soal pendidikan, ekonomi, semangat, cobaan, bahkan sampai bingung soal cinta. tetapi, tergantung dari cara kita bagaimana kita harus menanggapinya dengan baik dan mengambil sisi positifnya.  akhir kata, saya memohon maaf tidak ada unsur ingin membuat para pembaca menjadi bingung meski yang menulis juga dalam keadaan bingung hehe.

mohon koreksinya.....


sekian terima kasih... 








Rabu, 22 Oktober 2014

Hati dan Perasaan

Assalamualaikum...
"Apa Kabar hati masihkah kau setia dengan kesendirianmu disitu? Semoga Kau tetap konsisten dengan Apa yang kau inginkan, keinginan untuk menjalankan syariat islam untuk mengakhiri kesendirian tepat pada waktunya. Tetapi,  tidak kah kau merasakan Aneh dengan dirimu sekarang? Kau mulai sedikit demi sedikit pintu yang dulu tertutup rapat. Apakah ini tanda Karena kau sudah ingin sebuah keseriusan?" Tanya sebuah perasaan.

"Aku disini baik-baik saja, semoga ini hidayah yang Allah berikan untuk berpikiran serius". Jawab Hati. "bagaimana denganmu Perasaan? Apakah kau juga Masih Diam dalam segala hal? Masih kah Kau konsisten untuk memendam sampai waktunya tiba?" Pertanyaan Balik dari Hati Kepada Perasaan.  "Saya Akan selalu Memendam Rasa ini sampai waktunya tiba meski kau membuka buka pintumu yang dulu begitu rapat" Jawab Perasaan. "Bukankah Kita Harus Kompak satu sama lain?'' Tanya Hati bingung. "Iya Kita harus kompak satu sama lain, tapi harus kau tau, jika kau sudah membuka pintumu, izinkanlah Ia mendampingimu, ia yang juga menjaga pintu hatinya untukmu dan Allah . karena Rasa ini Allah yang punya,Aku akan mengungkapkannya hanya kepada orang-orang yang mencintai Allah. jawab Perasaan dengan menasehati.

*******