Pages

Jumat, 13 September 2013

Broken Home

Apa yang dimaksud dengan Broken Home? Broken Home adalah sebuah istilah dari bahasa inggris yang jika diartikan ke bahasa indonesia satu persatu yakni broken itu pecah dan home itu rumah. jadi artinya adalah rumah pecah. Rumah pecah disini mempunyai makna yang sangat dalam. Bisa saya maknakan sebuah rumah yang akan pecah karena orang didalamnya. maksudnya, dalam sebuah rumah terdapat sebuah keluarga, rumah itu akan pecah karena hubungan keluarga yang tidak harmonis.

Broken Home merupakan sebuah penyakit dalam sebuah keluarga yang tidak diinginkan seorang anak. Para anak berharap dan selalu berdoa agar penyakit keluarga ini tidak menyerang pada keluarga mereka. karena dengan datangnya penyakit ini mereka harus memilih mengikuti salah satu orang tuanya entah itu ibunya atau ayahnya. ini merupakan pilihan yang sangat sulit dari seorang anak.

Apa penyebab terjadinya Broken Home? Dari yang saya amati, broken home terjadi karena keegoan dari salah satu orang tua kita karena tidak memikirkan anaknya. kenapa saya mengatakan demikian? Hampir semua yang saya amati broken home itu terjadi karena masuknya si penggangu keluarga yakni orang ketiga. orang ketiga ini masuk menggangu dan terus mengganggu. ini sering terjadi dari pihak bapak.  mohon maaf, ini yang saya amati.

Ibu yang tak ingin di madu sudah pasti minta diceraikan. sang anak bingung memilih siapa karena mereka pasti membutuhkan keduanya. anak terpukul mendengar keputusan ini dan pada akhirnya ia memilih jalan pintas. yakni memakai obat-obatan, minum minuman keras sampe ada yang bunuh diri karena tak sanggup menerimanya.  astagfirullah al'azim.

saya terinspirasi menulis ini karena banyak mendengar cerita dari teman sekitar. ternyata banyak diantara anak remaja sekarang merasa sedih, kecewa, bahkan marah kepada orang tuanya karena harus bercerai. mereka tak ingin itu terjadi. mereka menginginkan sebuah keharmonisan dalam keluarga. karena pada dasarnya anak sering menceritakan kehidupan bahagia keluarganya bersama teman-temannya. dan jika orang tuanya ber cerai tak akan ada lagi cerita bahagia itu.

beberapa minggu lalu saat saya check up di sebuah rumah sakit di kota palu, ada seorang bapak yang lari-lari masuk keruangan dokter untuk meminta sebuah surat keterangan sakit untuk anaknya. anaknya pernah dirawat dirumah sakit itu ketika keluar dari rumah sakit tersebut ia belum sempat meminta surat keterangan sakit. sayangnya pihak rumah sakit tersebut tidak memberikan surat keterangan tersebut karena dokter yang menangani anak tersebut tidak bertugas. kemudian si bapak itu menceritakan kejadian yang membuat anaknya menjadi sakit agar si dokter tersebut yang ada diruangan itu mau memberikan surat keterangan tersebut. ia bercerita bahwa anaknya masuk rumah sakit karena terkejut mendengar ayah dan ibunya akan bercerai. anaknya berusaha bunuh diri dengan meminum cairan anti nyamuk. untuk cepat didapat oleh ayahnya dan segera dibawah kerumah sakit. tapi, takut ambil resiko dokter tersebut tetap tidak memberikan surat keterangan itu.

ada pelajaran yang saya ambil dari cerita bapak itu. orang tua, jikalau memang sudah tidak ada kecocokan untuk hidup bersama atau ada penggangu dan sebagainya, sebaiknya orang tua juga harus membicarakan semua permasalahan itu kepada anak dan meminta pendapat anak. karena anak bisa melakukan apa saja ketika ia merasa di akan diabaikan oleh orang tuanya.Karena yang namanya anak ia pasti masih membutuhkan peran dari orang tuanya.

saya juga pernah berbicara dengan seorang anak yang orang tuanya telah cerai sejak ia kelas satu 1 SD (sekolah dasar) ia sekarang duduk dikelas 2 SMA. Ia bercerita bahwa sejak kecil ia tak diajarkan tata krama. yang ia dengar setiap harinya hanya suara dari ayah dan ibunya yang berkelahi karena ayahnya yang selingkuh. akhirnya orang tuanya cerai dan ia merasa lebih terabaikan lagi.

begitu banyak anak yang merasa terabaikan karena keegoaan orang tua. ada yang memilih jalan pintas dengan bunuh diri, memakai obat-obatan, minum-minuman keras, ini sudah saya buktikan dengan keadaan sekitar. mereka meluangkan sedihnya dengan melakukan hal-hal yang negatif. mereka menggangap meraka adalah anak-anak yang dibuang oleh ayah ibunya. tak ada kasih sayang dari mereka karena mereka tak akan pernah tinggal bersama lagi. ini pernyataan dari mereka.

tapi, tidak sedikit juga  yang meluangkan kesedihannya dengan menjadikan diri lebih baik lagi. membuat diri berprestasi dan menggangap kalau broken home bukan satu-satunya alasan untuk tidak berprestasi. "Allah punya Rencana indah buat saya dan keluarga saya, apapun, bagaimanapun, ketidakharmonisan keluarga saya itu bukan alasan saya untuk tidak berperestasi" ini salah satu pernyataan teman saya yang juga broken home. saya kagum dengan semangat meraka yang mampu mengambil hikmahnya dengan lapang dada menerima cobaan Allah.

Allah begitu baik, nikmat yang ia berikan begitu banyak. Allah uji keimanan seseorang dengan cobaan. banyak cerita dari teman, sahabat dan kerabat yang menjadi pelajaran.

Memang tak dapat disalahkan jika seorang anak beralih kehal-hal yang negatif karena harus menerima kenyataan pahit bahwa orang tuanya akan bercerai. orang tua harus mampu  mengawasi anaknya meski mereka sudah bercerai. karena sampai kapanpun seorang anak akan membutuhkan yang namanya ayah, ibu, kasih sayang, keharmonisan dan kebersamaan. 

Tetapi, sebagai anak kita harus mampu mengendalikan diri. jangan jadikan masalah ini adalah akhir dari segalanya. Allah punya rencana indah disetiap masalah yang ia berikan. tetap semangat dalam hidup. dan tetap bahagiakan kedua orang tua kita. Jangan Menyerah selalu berprasangka baik pada Allah ^^



Tidak ada komentar: